Jongmyo Shrine: Kuil Khusus untuk Tempat Roh Raja Joseon

November 25, 2016 Intan Sri Setyowati 0 Comments


Di tulisan ini saya kayaknya akan agak panjang lebar. Karena saya cukup tertarik sama tempat ini hehe. Semoga ga bosen ya bacanya :)

Setelah saya dari Tapgol Park dan Cheonggyecheon Stream, saya langsung balik lagi ke Jongmyo Shrine jam 12 siang karena jam segitu jadwalnya free guided tour pake bahasa Inggris. Sebenernya ga mesti pake guide sih. Tapi kalo saya rasanya agak kurang aja kalo ke suatu tempat tapi gatau sejarahnya dari tempat itu apa. Ohiya, Jongmyo Shrine ini tempatnya ga pas banget di jalan raya jadi perlu jalan sekitar 5 menit buat sampai ke pintu masuk.

Sebenernya tujuan saya ke Jongmyo Shrine ini awalnya ga lain dan ga bukan karena saya mau dapetin cap buat di buku “UNESCO World Heritage Stamp Tour in Korea” yang waktu itu saya dapet di Bandara Incheon. Fyi, Jongmyo Shrine ini merupakan 1 dari 10 situs warisan Korea Selatan yang diakui oleh UNESCO pada tahun 1995. Dan Jongmyo Shrine ini sendiri itu merupakan tempat suci (kuil konfusius) yang dibuat untuk menyimpan tablet memorial (Shinju) dari Raja dan Ratu dari Dinasti Joseon. Menurut UNESCO Jongmyo Shrine adalah kuil kerajaan yang tertua yang digunakan untuk tempat penghormatan dan ritual upacara sejak abad ke-14.

Dibangunnya Jongmyo Shrine ini merupakan perintah dari King Taejo (Raja pertama Dinasti Joseon) pada tahun 1394. Katanya kalo dilihat dari kursi tahta di Istana Gyeongbok, Jongmyo Shrine ini berada di sisi kiri, dan Sajik Shrine (tempat ibadah penting lain) berada di sisi kanan. Pengaturan ini didasarkan pada Kitab Zhou dari Cina kuno. Bangunan utama Jongmyo Shrine juga dikelilingi oleh perbukitan. Awalnya Jongmyo Shrine mempunyai ruang utama (Jeongjeon) dengan 7 kamar, dimana setiap kamar disediakan untuk altar bagi shinju Raja dan Ratu. Lalu pada masa pemerintahan King Sejong, dibangun Yeongnyeongjeon (Ruang Kenyamanan Abadi) dengan memperpanjang bangunan ke arah timur, sebab diperlukan beberapa kamar lagi untuk menyimpan tablet memorial Raja dan Ratu hingga total menjadi 19 kamar.

Waktu saya dengerin cerita dari pemandunya, hmm agak berasa mistis. Jadi kalo di ajaran konfusius itu, manusia yang telah meninggal akan terpisah antara roh dan jasadnya. Maka dari itu dibikin Spirit tablet dari kayu chestnut yang ada lubangnya biar roh nya ini bisa keluar masuk. Pada satu kamar disematkan King’s tablet di barat dan Queen’s tablet di timur, selain itu King’s Mother’s tablet juga bisa disematkan apabila juga merupakan seorang ratu. Di di setiap kamar di pasang tirai kuning agar digunakan menyerupai kamar tidur. Lalu juga disediakan 63 wadah yang digunakan untuk makanan yang akan ditawarkan kepada roh-roh. Untuk makanan kering dimasukan ke dalam bambu sementara makanan basah berada di wadah kayu. Sedangkan wadah perunggu adalah untuk menyimpan anggur. Fyi lagi, di Jeongjeon dan Yeongnyeongjeon tiap kamar terdapat pintu ganda yang mengarah ke dalam ruang kamar. Nah setiap pintu ini digembok, tapi ga ditutup rapat karena untuk sirkulasi udara sekaligus agar roh bisa datang dan pergi *ewww.
 
Tempat untuk Spirit Tablet
Salah satu bangunan di Jongmyo Shrine
Bangku untuk Raja buat bertapa
Setiap pintu isinya kamar untuk Spirit Tablet
Di Jongmyo Shrine ini terdapat 3 gerbang dimana Gerbang Selatan disediakan untuk arwah leluhur, Gerbang Timur untuk raja, dan Gerbang Barat untuk para peserta upacara. Si mbak-mbak guide juga sempet ngejelasin kalo jalan  yang di tengah itu cuma boleh dilewatin sama Raja, tapi karena sekarang udah ga ada Raja jadi kita boleh kok lewatin hehe. Tapi ada jalan yang ber-batako hitam tetap dilarang buat dilewati, karena itu jalannya buat para roh aja *ewwww.

Salah satu pintu gerbang
Jalan yang ditengah, dulunya cuma boleh untuk Raja
Jongmyo Shrine punya halaman depan yang bernama Woldae memiliki panjang 150 meter dan lebar 100 meter.Nah, halaman ini juga menjadi tempat untuk melakukan acara ritual Jongmyo Jerye dan Jongmyo Jeryeak (ritual musik) untuk mendiang Raja serta Ratu dengan mengadakan persembahan dan upacara sembahyang dari warga yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan anggota keluarga kerajaan. Upacara ini dilakukan setiap tahun pada hari minggu pertama di bulan Mei.

Halaman untuk melakukan ritual
Neduh dulu, karena panas banget deh
Kita dilarang naik ke atas, karena itu tempat sakral
Pohon keramat yang usianya ratusan tahun
Setelah udah muter-muter, akhirnya guided tour nya selesai sekitar 30 menit-an. Kita dianterin lagi sampai ke pintu keluar (tempat yang sama dengan pintu masuk). Menurut saya Jongmyo Shrine ini emang ga seramai kayak Gyeongbokgung ataupun Changdeokgung. Tapi untuk menambah wawasan ya ga ada salahnya sih buat kesini, apalagi udah jadi UNESCO World Heritage. Sebenernya masih banyak yang belum saya tulis disini, karena takut kepanjangan ceritanya (kalo penasaran, bisa baca di sini).

Dan saran saya mending ikutan free guided tour nya biar barengan sama turis-turis lain dan ga mati gaya kalo kita kesininya sendirian. Dan ada alangkah baiknya di cek juga jadwal pemandu yang pake bahasa inggris, kecuali emang jago bahasa Korea atau Jepang wkwk.

Note: Banyak spot yang sakral disini, jadi ga semua tempat bisa kita masukin ya.

Cara menuju ke Jongmyo Shrine:
157, Jong-ro, Jongno-gu, Seoul
Subway line 1, 3, 5 – Stop Jongno 3(sam)ga – Exit 8 – Walk 5 minutes

Jam Operasional
Weekdays                  09:00 – 18:30
Weekend and Holiday 09:00 – 19:00
Last admission 1 jam sebelum tutup
*Hari selasa TUTUP

Biaya Masuk
Dewasa (19 ke atas): 1,000 won
Pelajar  (usia 7-18)  :    500 won
*Gratis, kalau pakai hanbok
 
Letaknya deket Changdeokgung Palace


You Might Also Like

0 komentar: