Jongmyo Shrine: Kuil Khusus untuk Tempat Roh Raja Joseon
Di tulisan ini saya kayaknya akan agak panjang lebar. Karena saya cukup tertarik sama tempat ini hehe. Semoga ga bosen ya bacanya :)
Setelah saya dari Tapgol Park dan
Cheonggyecheon Stream, saya langsung balik lagi ke Jongmyo Shrine jam 12
siang karena jam segitu jadwalnya free
guided tour pake bahasa Inggris. Sebenernya ga mesti pake guide sih. Tapi
kalo saya rasanya agak kurang aja kalo ke suatu tempat tapi gatau sejarahnya
dari tempat itu apa. Ohiya, Jongmyo Shrine ini tempatnya ga pas banget di jalan
raya jadi perlu jalan sekitar 5 menit buat sampai ke pintu masuk.
Sebenernya
tujuan saya ke Jongmyo Shrine ini awalnya ga lain dan ga bukan karena saya mau dapetin
cap buat di buku “UNESCO World Heritage Stamp Tour in Korea” yang waktu itu
saya dapet di Bandara Incheon. Fyi, Jongmyo Shrine ini merupakan 1 dari 10 situs
warisan Korea Selatan yang diakui oleh UNESCO pada tahun 1995. Dan
Jongmyo Shrine ini sendiri itu merupakan tempat suci (kuil konfusius) yang dibuat untuk menyimpan tablet memorial (Shinju) dari Raja dan Ratu dari Dinasti
Joseon. Menurut UNESCO Jongmyo Shrine adalah kuil kerajaan yang tertua yang
digunakan untuk tempat penghormatan dan ritual upacara sejak abad ke-14.
Dibangunnya
Jongmyo Shrine ini merupakan perintah dari King Taejo (Raja pertama Dinasti
Joseon) pada tahun 1394. Katanya kalo dilihat dari kursi tahta di Istana
Gyeongbok, Jongmyo Shrine ini berada di sisi kiri, dan Sajik Shrine (tempat ibadah penting lain)
berada di sisi kanan. Pengaturan ini didasarkan pada Kitab Zhou dari Cina kuno.
Bangunan utama Jongmyo Shrine juga dikelilingi oleh perbukitan. Awalnya Jongmyo Shrine mempunyai ruang utama (Jeongjeon)
dengan 7 kamar, dimana setiap kamar disediakan untuk altar bagi shinju Raja dan Ratu. Lalu pada masa
pemerintahan King Sejong, dibangun Yeongnyeongjeon (Ruang Kenyamanan
Abadi) dengan memperpanjang bangunan ke arah timur, sebab diperlukan beberapa
kamar lagi untuk menyimpan tablet memorial Raja dan Ratu hingga total menjadi
19 kamar.
Waktu saya dengerin cerita dari pemandunya,
hmm agak berasa mistis. Jadi kalo di ajaran konfusius itu, manusia yang telah
meninggal akan terpisah antara roh dan jasadnya. Maka dari itu dibikin Spirit
tablet dari kayu chestnut yang ada lubangnya biar roh nya ini bisa keluar
masuk. Pada satu kamar disematkan King’s tablet di barat dan Queen’s tablet di
timur, selain itu King’s Mother’s tablet juga bisa disematkan apabila juga
merupakan seorang ratu. Di di setiap kamar di pasang tirai kuning agar digunakan
menyerupai kamar tidur. Lalu juga disediakan 63 wadah yang digunakan untuk
makanan yang akan ditawarkan kepada roh-roh. Untuk makanan kering dimasukan ke dalam
bambu sementara makanan basah berada di wadah kayu. Sedangkan wadah perunggu
adalah untuk menyimpan anggur. Fyi lagi, di Jeongjeon dan Yeongnyeongjeon
tiap kamar terdapat pintu ganda yang mengarah ke dalam ruang kamar. Nah setiap
pintu ini digembok, tapi ga ditutup rapat karena untuk sirkulasi udara
sekaligus agar roh bisa datang dan pergi *ewww.
Tempat untuk Spirit Tablet |
Salah satu bangunan di Jongmyo Shrine |
Bangku untuk Raja buat bertapa |
Setiap pintu isinya kamar untuk Spirit Tablet |
Di Jongmyo Shrine ini terdapat 3 gerbang dimana Gerbang Selatan disediakan
untuk arwah leluhur, Gerbang Timur untuk raja, dan Gerbang Barat untuk para
peserta upacara. Si mbak-mbak guide juga sempet ngejelasin kalo jalan yang di tengah itu cuma boleh dilewatin sama
Raja, tapi karena sekarang udah ga ada Raja jadi kita boleh kok lewatin hehe.
Tapi ada jalan yang ber-batako hitam tetap dilarang buat dilewati, karena itu
jalannya buat para roh aja *ewwww.
Salah satu pintu gerbang |
Jalan yang ditengah, dulunya cuma boleh untuk Raja |
Jongmyo Shrine punya halaman depan
yang bernama Woldae memiliki panjang
150 meter dan lebar 100 meter.Nah, halaman ini juga menjadi tempat untuk melakukan acara
ritual Jongmyo Jerye dan Jongmyo Jeryeak (ritual musik) untuk
mendiang Raja serta Ratu dengan mengadakan persembahan dan upacara sembahyang
dari warga yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan anggota keluarga
kerajaan. Upacara ini dilakukan setiap tahun pada hari minggu pertama di bulan
Mei.
Halaman untuk melakukan ritual |
Neduh dulu, karena panas banget deh |
Kita dilarang naik ke atas, karena itu tempat sakral |
Setelah
udah muter-muter, akhirnya guided tour nya selesai sekitar 30 menit-an. Kita
dianterin lagi sampai ke pintu keluar (tempat yang sama dengan pintu masuk).
Menurut saya Jongmyo Shrine ini emang ga seramai kayak Gyeongbokgung ataupun
Changdeokgung. Tapi untuk menambah wawasan ya ga ada salahnya sih buat kesini,
apalagi udah jadi UNESCO World Heritage. Sebenernya masih banyak yang belum saya tulis disini, karena takut kepanjangan ceritanya (kalo penasaran, bisa baca di sini).
Dan saran saya mending ikutan free guided tour nya biar barengan sama
turis-turis lain dan ga mati gaya kalo kita kesininya sendirian. Dan ada
alangkah baiknya di cek juga jadwal pemandu
yang pake
bahasa inggris, kecuali emang jago bahasa Korea atau Jepang wkwk.
Note: Banyak spot yang sakral disini, jadi ga semua tempat bisa kita masukin ya.
Cara
menuju ke Jongmyo
Shrine:
157, Jong-ro,
Jongno-gu, Seoul
Subway line 1, 3, 5 – Stop Jongno
3(sam)ga – Exit 8 – Walk 5 minutes
Jam Operasional
Weekdays
09:00 – 18:30
Weekend and Holiday 09:00 – 19:00
Last admission 1 jam sebelum tutup
*Hari selasa TUTUP
Weekend and Holiday 09:00 – 19:00
Last admission 1 jam sebelum tutup
*Hari selasa TUTUP
Biaya Masuk
Dewasa (19 ke atas): 1,000 won
Pelajar (usia
7-18) : 500 won
*Gratis, kalau pakai hanbok
Letaknya deket Changdeokgung Palace |
0 komentar: